Reagen Kreatinin/Creatinine LABIOSIS adalah reagen kimia yang digunakan di laboratorium klinik untuk mengukur kadar kreatinin dalam sampel seperti darah atau urin. Kreatinin adalah produk limbah dari metabolisme otot, dan pengukurannya sangat penting untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
Fungsi dan Kegunaan Reagen Kreatinin/Creatinine LABIOSIS :
Penentuan Kadar Creatinine: Reagen ini digunakan untuk mengukur konsentrasi kreatinin secara kuantitatif, yang penting untuk menilai kesehatan ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menandakan gangguan fungsi ginjal.
Penggunaan pada Alat Semi-Otomatis dan Otomatis: Reagen ini dirancang agar kompatibel dengan berbagai instrumen biokimia semi-otomatis dan otomatis yang digunakan di laboratorium klinik, sehingga memberikan fleksibilitas dalam pengujian.
Metode Pengujian: Reagen ini menggunakan metode JAFFE, yang merupakan standar dalam pengujian kreatinin, dengan pengukuran dilakukan menggunakan waktu tetap (Fixed Time). Metode ini sudah diakui oleh IFCC/WHO, menjamin akurasi dan presisi dalam hasil pengujian.
Keunggulan Menggunakan Reagen Kreatinin/Creatinine LABIOSIS :
- User-Friendly: Desainnya yang ramah pengguna memudahkan teknisi laboratorium dalam memproses pengujian.
- Kemasan Beragam: Tersedia dalam berbagai ukuran kemasan (100 mL dan 300 mL), disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium.
- Dukungan untuk Produk Dalam Negeri: Produk ini mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan reagen produksi dalam negeri.
- Aman dan Akurat: Memiliki sertifikasi dari Kementerian Kesehatan RI (AKD 20101322671), yang menjamin kualitas dan keandalan dalam setiap pengujian.
Dengan reagen ini, laboratorium dapat melakukan pengujian kreatinin dengan akurat, cepat, dan efisien, mendukung evaluasi fungsi ginjal pasien secara optimal.
Ukuran Kemasan :
- 100mL (R1: 1 x 50mL + R2: 1 x 50mL)
- 300mL (R1: 3 x 50mL + R2: 3 x 50mL)
- Standard 3mL (1 x 3mL)
Fungsi dan Pengertian Reagen Secara Umum
Reagen adalah zat atau senyawa yang digunakan dalam reaksi kimia untuk mendeteksi, mengukur, memeriksa, atau menghasilkan perubahan dalam senyawa lain. Dalam laboratorium klinis maupun penelitian, reagen biasanya digunakan untuk mengidentifikasi atau mengukur keberadaan zat tertentu dalam sampel, seperti darah, urin, atau jaringan biologis lainnya.
Fungsi Reagen Secara Umum:
Deteksi Zat Tertentu: Reagen digunakan untuk mendeteksi keberadaan atau konsentrasi zat spesifik dalam sampel. Misalnya, dalam tes darah, reagen dapat mendeteksi kadar glukosa, kolesterol, atau elektrolit.
Pengkatalis Reaksi: Beberapa reagen bertindak sebagai katalisator yang mempercepat reaksi kimia tanpa ikut habis dalam proses reaksi tersebut.
Pengujian Diagnostik: Dalam laboratorium klinis, reagen digunakan untuk mendiagnosis penyakit atau kondisi medis. Contohnya, reagen dalam tes imunologi digunakan untuk mendeteksi antibodi atau antigen yang menunjukkan adanya infeksi atau gangguan sistem kekebalan.
Pengukuran Kuantitatif: Reagen juga berfungsi untuk mengukur jumlah atau konsentrasi zat tertentu, seperti glukosa atau hormon, dalam sampel biologis. Hasil pengukuran ini digunakan untuk diagnosis dan pemantauan kondisi pasien.
Memisahkan dan Memurnikan Zat: Dalam proses pemurnian, reagen dapat digunakan untuk mengendapkan atau memisahkan komponen tertentu dari campuran, mempermudah pemurnian bahan kimia.
Secara umum, reagen adalah alat yang sangat penting dalam bidang laboratorium, baik untuk penelitian ilmiah, analisis medis, maupun pengembangan produk di berbagai industri.