Reagen SGOT LABIOSIS adalah reagen kimia klinik yang digunakan di laboratorium untuk mengukur konsentrasi Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau dikenal sebagai aspartate aminotransferase (AST). SGOT merupakan enzim yang penting untuk diagnosis gangguan fungsi hati dan kerusakan jaringan otot.
Fungsi dan Kegunaan Reagen SGOT LABIOSIS:
Penentuan Kadar SGOT: Reagen ini digunakan untuk mengukur kadar SGOT secara kuantitatif dalam darah. Peningkatan kadar SGOT sering terkait dengan kerusakan hati, jantung, atau otot, menjadikannya tes penting dalam diagnosa medis.
Penggunaan pada Alat Semi-Otomatis dan Otomatis: Reagen ini kompatibel dengan berbagai instrumen biokimia semi-otomatis dan otomatis, memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi laboratorium dalam melakukan pengujian.
Metode Pengujian: Menggunakan metode enzimatik UV kinetik yang diakui oleh IFCC/WHO, yang memastikan hasil pengujian yang akurat dan presisi dalam memantau fungsi hati.
Keunggulan Menggunakan Reagen SGOT LABIOSIS:
- User-Friendly: Dirancang untuk penggunaan yang mudah oleh teknisi laboratorium, mengurangi kemungkinan kesalahan.
- Metode Kinetik UV Enzimatik: Metode ini memungkinkan pengukuran aktivitas enzim secara akurat melalui deteksi perubahan absorbansi sinar UV, memastikan hasil yang lebih terpercaya.
- Dukungan Produk Dalam Negeri: Produk ini mendukung program pemerintah Indonesia dalam mempromosikan penggunaan reagen produksi dalam negeri.
- Sertifikasi Resmi: Disertifikasi oleh Kementerian Kesehatan RI (AKD 20101322671), menjamin keamanan dan kualitas produk.
- Kemasan Fleksibel: Tersedia dalam berbagai ukuran kemasan (125 mL dan 250 mL), memberikan pilihan sesuai dengan kebutuhan laboratorium.
Dengan menggunakan Reagen SGOT LABIOSIS, laboratorium klinik dapat melakukan pengujian fungsi hati secara cepat dan efisien dengan hasil yang akurat, serta mendukung produksi reagen dalam negeri.
Ukuran Kemasan :
- 125mL (R1: 2x50mL + R2: 1x25mL)
- 250mL (R1: 4x50mL + R2: 1x50mL)
Fungsi dan Pengertian Reagen Secara Umum
Reagen adalah zat atau senyawa yang digunakan dalam reaksi kimia untuk mendeteksi, mengukur, memeriksa, atau menghasilkan perubahan dalam senyawa lain. Dalam laboratorium klinis maupun penelitian, reagen biasanya digunakan untuk mengidentifikasi atau mengukur keberadaan zat tertentu dalam sampel, seperti darah, urin, atau jaringan biologis lainnya.
Fungsi Reagen Secara Umum:
Deteksi Zat Tertentu: Reagen digunakan untuk mendeteksi keberadaan atau konsentrasi zat spesifik dalam sampel. Misalnya, dalam tes darah, reagen dapat mendeteksi kadar glukosa, kolesterol, atau elektrolit.
Pengkatalis Reaksi: Beberapa reagen bertindak sebagai katalisator yang mempercepat reaksi kimia tanpa ikut habis dalam proses reaksi tersebut.
Pengujian Diagnostik: Dalam laboratorium klinis, reagen digunakan untuk mendiagnosis penyakit atau kondisi medis. Contohnya, reagen dalam tes imunologi digunakan untuk mendeteksi antibodi atau antigen yang menunjukkan adanya infeksi atau gangguan sistem kekebalan.
Pengukuran Kuantitatif: Reagen juga berfungsi untuk mengukur jumlah atau konsentrasi zat tertentu, seperti glukosa atau hormon, dalam sampel biologis. Hasil pengukuran ini digunakan untuk diagnosis dan pemantauan kondisi pasien.
Memisahkan dan Memurnikan Zat: Dalam proses pemurnian, reagen dapat digunakan untuk mengendapkan atau memisahkan komponen tertentu dari campuran, mempermudah pemurnian bahan kimia.
Secara umum, reagen adalah alat yang sangat penting dalam bidang laboratorium, baik untuk penelitian ilmiah, analisis medis, maupun pengembangan produk di berbagai industri.