Accuracy (Akurasi)Akurasi menggambarkan seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya.
Dalam laboratorium, akurasi ditentukan oleh kalibrasi alat, kualitas reagen, dan prosedur kerja yang tepat.
AlbuminAlbumin adalah protein utama dalam plasma darah yang berperan menjaga tekanan osmotik dan transportasi zat seperti hormon dan obat.
Tes Serum Albumin dilakukan untuk menilai fungsi hati dan status gizi pasien.
Amino AcidAsam amino adalah unit pembangun protein dan berperan penting dalam berbagai proses metabolik tubuh.
Analisis kadar asam amino dapat membantu mendiagnosis gangguan metabolisme atau fungsi hati.
AnalyzerAnalyzer adalah perangkat otomatis di laboratorium klinik yang digunakan untuk melakukan pengukuran kuantitatif berbagai parameter dalam sampel biologis seperti darah, urin, atau serum. Analyzer modern bekerja menggunakan sistem fotometri, elektrolit, atau immunoassay untuk memberikan hasil yang akurat dan cepat.
Di lingkungan laboratorium diagnostik, Analyzer Kimia Klinik, seperti Bioncare DX-200 dari Biontech, mampu menganalisis ratusan sampel per jam dengan hasil real-time dan kompatibilitas reagen yang luas.
Antibody (Antibodi)Antibodi adalah protein berbentuk Y yang diproduksi oleh sistem imun untuk mengenali dan menetralkan zat asing (antigen) seperti virus, bakteri, atau toksin.
Dalam diagnostik laboratorium, antibodi digunakan sebagai komponen utama pada tes immunoassay seperti ELISA atau Rapid Test, yang bekerja berdasarkan interaksi spesifik antara antibodi dan antigen.
Anticoagulant (Antikoagulan)Antikoagulan adalah zat yang mencegah pembekuan darah.
Dalam pengambilan sampel laboratorium, antikoagulan seperti EDTA, Heparin, atau Sodium Citrate digunakan untuk memastikan darah tetap cair hingga proses analisis selesai.
AntigenAntigen adalah zat atau molekul yang dianggap “asing” oleh tubuh dan dapat menstimulasi sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi.
Dalam konteks diagnostik, antigen sering menjadi target utama dalam pengujian cepat (Rapid Antigen Test), misalnya untuk mendeteksi infeksi virus.
Contoh penggunaan: Rapid Test COVID-19 mendeteksi protein antigen dari virus SARS-CoV-2 dalam sampel swab nasofaring.
Aseptic TechniqueTeknik aseptik adalah prosedur untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme selama pengambilan atau pemrosesan sampel.
Langkah ini termasuk sterilisasi alat, penggunaan sarung tangan, dan kerja di area steril.
AssayAssay adalah metode atau prosedur pengujian yang digunakan untuk mengukur konsentrasi, aktivitas, atau keberadaan zat tertentu dalam sampel biologis.
Terdapat berbagai jenis assay seperti:
1. Colorimetric Assay – mengukur perubahan warna akibat reaksi kimia.
2. Immunoassay – mendeteksi antigen atau antibodi spesifik.
3. Enzyme Assay – menilai aktivitas enzim tertentu dalam tubuh.
AST (Aspartate Aminotransferase)AST adalah enzim yang banyak ditemukan di hati, jantung, dan otot.
Kadar AST yang tinggi biasanya mengindikasikan kerusakan jaringan hati atau jantung.
Tes ini umumnya dilakukan bersamaan dengan ALT (Alanine Aminotransferase) untuk menilai fungsi hati.
Autoimmune Disease (Penyakit Autoimun)Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imun menyerang sel-sel tubuh sendiri.
Diagnosis dilakukan melalui tes imunologi seperti ANA test (Antinuclear Antibody) atau Autoantibody Profiling.
Automation (Otomatisasi Laboratorium)Automation dalam laboratorium berarti penggunaan perangkat dan sistem otomatis untuk mengurangi intervensi manual.
Sistem otomatis seperti sample handler, auto-loader, dan barcoding system mempercepat proses analisis, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi kesalahan manusia.
Automation Control SystemSistem kendali otomatis yang mengatur alur kerja analyzer, reagen, dan hasil tes secara terintegrasi dengan Laboratory Information System (LIS).
Bacteria (Bakteri)Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler yang bisa bersifat patogen (menyebabkan penyakit) atau bermanfaat bagi tubuh.
Dalam diagnostik klinik, bakteri sering diuji menggunakan kultur mikrobiologi atau tes cepat berbasis
BaselineBaseline adalah nilai awal atau kondisi standar sebelum dilakukan intervensi atau pengujian lanjutan.
Dalam diagnostik, baseline digunakan untuk memantau perubahan kadar biomarker dari waktu ke waktu.
BilirubinBilirubin adalah pigmen kuning hasil pemecahan sel darah merah di hati.
Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah dapat menandakan gangguan hati, saluran empedu, atau hemolisis.
Tes Total dan Direct Bilirubin merupakan bagian dari Liver Function Test (LFT).
Biochemistry (Biokimia Klinik)Biokimia klinik adalah cabang ilmu laboratorium medis yang mempelajari zat kimia dalam cairan tubuh, seperti enzim, elektrolit, protein, dan hormon.
Pengujian biokimia membantu menilai fungsi organ vital seperti hati, ginjal, dan pankreas.
BiomarkerBiomarker adalah penanda biologis dalam tubuh yang menunjukkan kondisi fisiologis atau patologis.
Biomarker dapat berupa protein, gen, atau metabolit yang berubah akibat penyakit.
Misalnya, Troponin sebagai biomarker jantung, CEA untuk kanker, atau CRP untuk peradangan.
BiondiagnosticBiondiagnostic adalah platform informasi diagnostik dari PT Biontech Sinergi Medikatama yang menyediakan produk, edukasi, dan solusi digital bagi laboratorium dan fasilitas medis di Indonesia.
Melalui situs biondiagnostic.com, pengguna dapat menemukan informasi tentang reagen Labiosis, analyzer Mindray, dan perangkat Haier Biomedical.
BiopsyBiopsi adalah prosedur pengambilan jaringan tubuh untuk diperiksa secara mikroskopik.
Digunakan untuk mendeteksi kanker, infeksi, atau gangguan jaringan.
BiosafetyBiosafety mengacu pada upaya perlindungan tenaga laboratorium terhadap paparan bahan biologis berbahaya.
Standar biosafety mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD), biosafety cabinet, dan prosedur dekontaminasi.
Biotechnology (Bioteknologi)Bioteknologi adalah penerapan prinsip ilmiah pada organisme hidup untuk menghasilkan produk atau proses baru.
Dalam bidang diagnostik, bioteknologi memungkinkan pengembangan PCR, ELISA, dan reagen rekombinan yang lebih cepat dan akurat.
Blank ControlBlank control adalah sampel tanpa analit yang digunakan untuk kalibrasi dasar alat sebelum analisis dimulai.
Fungsinya untuk memastikan hasil pengukuran hanya berasal dari zat yang diuji, bukan gangguan dari sistem atau reagen.
Blood Chemistry (Kimia Darah)Blood Chemistry mencakup serangkaian tes laboratorium untuk menilai fungsi organ seperti hati, ginjal, dan jantung melalui pengukuran zat kimia dalam darah.
Tes ini termasuk pengukuran glukosa, elektrolit, kreatinin, dan enzim hati.
Blood Collection (Pengambilan Sampel Darah)Proses pengambilan darah yang benar menentukan akurasi hasil pemeriksaan laboratorium.
Prosedur ini meliputi pemilihan antikoagulan, teknik venipuncture, dan penyimpanan sesuai suhu.
Blood Glucose TestTes glukosa darah mengukur kadar gula dalam darah untuk mendeteksi diabetes atau memantau terapi.
Pengujian dilakukan secara cepat menggunakan strip test, atau lebih akurat melalui analyzer kimia klinik.
BufferBuffer adalah larutan kimia yang menjaga kestabilan pH selama reaksi biokimia.
Tanpa buffer, perubahan pH dapat mengganggu aktivitas enzim dan mengakibatkan hasil tes yang tidak akurat.
BUN (Blood Urea Nitrogen)BUN adalah parameter untuk menilai fungsi ginjal dengan mengukur kadar urea dalam darah.
Kadar BUN meningkat pada gangguan ginjal atau dehidrasi.
Calcium (Kalsium)Kalsium merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan tulang, fungsi otot, dan transmisi saraf.
Pemeriksaan kadar kalsium darah membantu mendiagnosis gangguan metabolik, hipoparatiroidisme, atau kelainan ginjal.
Calibration CurveKurva kalibrasi adalah grafik hubungan antara konsentrasi analit dan respon alat ukur.
Kurva ini digunakan untuk menghitung konsentrasi sampel tak diketahui berdasarkan nilai absorbansi atau sinyal deteksi.
CalibratorCalibrator adalah bahan referensi dengan konsentrasi analit tertentu yang digunakan untuk menyesuaikan pembacaan alat laboratorium agar hasil tes sesuai standar internasional.
Setiap parameter kimia klinik, seperti glukosa atau kolesterol, memiliki nilai kalibrasi tersendiri.
CBC (Complete Blood Count)CBC adalah tes darah komprehensif yang mengukur jumlah dan jenis sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit), kadar hemoglobin, serta hematokrit.
Tes ini digunakan untuk menilai kondisi umum kesehatan, mendeteksi anemia, infeksi, hingga kelainan hematologi.
Centrifuge (Sentrifus)Sentrifus digunakan untuk memisahkan komponen darah atau cairan biologis berdasarkan berat jenisnya melalui gaya putar.
Proses ini penting dalam tahap pre-analitik laboratorium.
CholesterolKolesterol adalah zat lemak yang berfungsi membentuk hormon dan membran sel.
Namun kadar kolesterol total yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Tes kolesterol meliputi pengukuran HDL, LDL, dan Trigliserida untuk menilai profil lipid secara lengkap.
ChromatographyKromatografi adalah teknik pemisahan komponen dalam campuran berdasarkan perbedaan afinitas terhadap fase tetap dan fase gerak.
Digunakan dalam analisis obat, toksikologi, dan penelitian biokimia.
CLIA (Chemiluminescent Immunoassay)CLIA adalah metode imunologi berbasis cahaya yang mendeteksi antigen atau antibodi dengan sensitivitas sangat tinggi.
Digunakan untuk pengujian hormon, infeksi virus, dan penanda tumor.
CO₂ (Carbon Dioxide) TestTes CO₂ mengukur kadar karbon dioksida dalam darah, digunakan untuk menilai keseimbangan asam-basa dan fungsi paru serta ginjal.
Coagulation (Koagulasi)Koagulasi adalah proses pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan.
Tes koagulasi, seperti PT (Prothrombin Time) dan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time), membantu menilai fungsi faktor pembekuan dan risiko perdarahan.
Cold Chain (Rantai Dingin)Rantai dingin adalah sistem penyimpanan dan transportasi produk biologis pada suhu terkontrol agar tetap stabil.
Diterapkan pada vaksin, reagen, darah, dan sampel biologis.
Control Material (Bahan Kontrol)Control material digunakan untuk memastikan bahwa alat laboratorium dan reagen bekerja dengan benar setiap hari.
Bahan kontrol memiliki nilai target tertentu dan digunakan untuk Quality Control (QC) internal maupun eksternal.
CreatinineCreatinine adalah hasil sisa metabolisme otot yang diekskresikan melalui ginjal.
Pemeriksaan kadar kreatinin digunakan untuk menilai fungsi ginjal dan menghitung Laju Filtrasi Glomerulus (GFR).
CRP (C-Reactive Protein)CRP adalah protein fase akut yang meningkat saat terjadi peradangan atau infeksi.
Tes CRP sering digunakan untuk memantau respon terapi pada penyakit infeksi dan autoimun.
Culture (Kultur)Kultur adalah metode penumbuhan mikroorganisme dalam media nutrisi untuk mengidentifikasi bakteri atau jamur penyebab penyakit.
Prosedur ini menjadi dasar dalam diagnosis mikrobiologi klinik dan uji resistensi antibiotik.
D-dimerD-dimer adalah fragmen protein hasil pemecahan fibrin dalam darah, digunakan untuk mendeteksi adanya bekuan darah (trombosis).
Pemeriksaan D-dimer penting dalam diagnosis emboli paru, DVT, dan koagulopati.
Data Management SystemSistem manajemen data laboratorium digunakan untuk menyimpan, memantau, dan menganalisis hasil pengujian secara terintegrasi.
Deionized Water (Air Deionisasi)Air deionisasi adalah air murni tanpa ion mineral yang digunakan dalam hampir semua pengujian laboratorium.
Air ini mencegah kontaminasi ionik yang dapat mempengaruhi hasil pengujian kimia klinik dan imunologi.
Detection Limit (Batas Deteksi)Batas deteksi adalah konsentrasi terendah suatu zat yang masih dapat dideteksi oleh sistem analisis.
Semakin rendah batas deteksi, semakin sensitif alat tersebut.
Diabetes Test (Tes Diabetes)Tes diabetes dilakukan untuk mengukur kadar glukosa darah, HbA1c, atau toleransi glukosa (OGTT).
Pemeriksaan ini penting dalam deteksi dini dan pemantauan pasien diabetes melitus.
Diagnostic (Diagnostik)Diagnostik adalah proses identifikasi penyakit melalui pemeriksaan klinik dan laboratorium.
Dalam dunia medis modern, diagnostik mencakup berbagai metode seperti kimia klinik, imunologi, dan biologi molekuler untuk menentukan kondisi pasien secara akurat.
Differential Count (Hitung Jenis Leukosit)Pemeriksaan ini menghitung persentase berbagai jenis sel darah putih (neutrofil, limfosit, eosinofil, monosit, basofil).
Tes ini penting untuk menilai infeksi, alergi, atau gangguan sistem imun.
DiluentDiluent adalah cairan penambah volume yang digunakan untuk melarutkan sampel atau reagen.
Dalam analyzer hematologi dan kimia klinik, diluent berfungsi menjaga kestabilan sel dan konsentrasi analit.
Dilution (Pengenceran)Dilution adalah proses mengencerkan sampel atau reagen untuk mendapatkan konsentrasi yang sesuai dalam analisis laboratorium.
Proses ini penting dalam kalibrasi, pengujian kuantitatif, dan kontrol kualitas.
Disinfectant (Desinfektan)Desinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme di permukaan alat laboratorium atau area kerja.
Jenis desinfektan yang umum adalah etanol, klorin, dan formaldehida.
Disposable (Sekali Pakai)Peralatan disposable digunakan satu kali untuk menghindari kontaminasi silang antar sampel.
Contohnya adalah pipet tip, tabung Eppendorf, dan microtube.
DNA (Deoxyribonucleic Acid)DNA adalah molekul yang membawa informasi genetik makhluk hidup.
Dalam laboratorium diagnostik, analisis DNA digunakan untuk tes genetik, deteksi patogen, serta identifikasi forensik.
Double Distilled WaterAir suling ganda yang dihasilkan melalui dua kali proses distilasi untuk mendapatkan kemurnian maksimal.
Digunakan dalam reagen sensitif atau alat berpresisi tinggi seperti spektrofotometer.
Drug Test (Tes Narkoba)Tes narkoba mendeteksi keberadaan zat psikoaktif seperti amfetamin, kokain, morfin, dan THC dalam urin atau darah.
Metode yang digunakan meliputi immunoassay, chromatography, dan confirmatory test.
Dry ChemistryDry chemistry adalah metode analisis kimia menggunakan strip atau slide reagen kering tanpa cairan tambahan.
Metode ini sering digunakan pada alat point-of-care seperti analyzer portable atau test strip glukosa.
EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid)EDTA adalah antikoagulan yang digunakan pada tabung sampel darah untuk mencegah pembekuan.
Tabung EDTA umum digunakan dalam pemeriksaan hematologi dan PCR karena tidak mempengaruhi struktur DNA.
Electrolyte (Elektrolit)Elektrolit adalah ion seperti natrium (Na⁺), kalium (K⁺), klorida (Cl⁻), dan bikarbonat (HCO₃⁻) yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Ketidakseimbangan elektrolit dapat mengindikasikan dehidrasi, gangguan ginjal, atau kelainan jantung.
ElectrophoresisElektroforesis adalah metode pemisahan molekul berdasarkan muatan listrik, digunakan untuk analisis protein, DNA, atau hemoglobin.
Metode ini membantu diagnosis penyakit genetik dan kelainan protein darah.
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)ELISA adalah metode imunologi untuk mendeteksi antigen atau antibodi dengan menggunakan enzim sebagai penanda reaksi.
Metode ini digunakan pada berbagai pengujian, seperti HIV, Hepatitis, COVID-19, dan hormon.
Emergency Test (Tes Darurat)Tes darurat dilakukan untuk kondisi medis kritis yang membutuhkan hasil cepat, seperti serangan jantung atau syok.
Tes ini mencakup pengukuran Troponin, CK-MB, Glukosa, dan Elektrolit.
EndotoxinEndotoksin adalah komponen dinding sel bakteri Gram-negatif yang dapat memicu respon imun dan demam.
Deteksi endotoksin sangat penting pada produk farmasi, darah, dan cairan intravena untuk menjamin keamanan pasien.
Enzyme (Enzim)Enzim adalah protein yang mempercepat reaksi biokimia dalam tubuh.
Dalam diagnostik klinik, aktivitas enzim seperti ALT, AST, ALP, LDH, dan CK digunakan untuk menilai fungsi organ seperti hati, jantung, dan otot.
Enzyme Activity (Aktivitas Enzim)Aktivitas enzim menunjukkan tingkat kerja enzim dalam mempercepat reaksi biokimia tertentu.
Tes aktivitas enzim sering digunakan untuk menilai fungsi hati, jantung, dan pankreas.
EosinophilEosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih yang berperan dalam respon alergi dan infeksi parasit.
Kadar eosinofil yang tinggi menandakan reaksi alergi, asma, atau infeksi cacing.
Epidemiology (Epidemiologi)Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola penyebaran penyakit di populasi.
Analisis epidemiologis membantu menentukan penyebab, faktor risiko, dan strategi pencegahan penyakit.
EpidermisEpidermis adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari lingkungan eksternal.
Dalam diagnostik, pemeriksaan epidermis sering dilakukan untuk mendeteksi infeksi kulit, jamur, atau kelainan autoimun.
Erythrocyte (Sel Darah Merah)Erythrocyte atau sel darah merah berfungsi membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh melalui hemoglobin.
Jumlah dan bentuk eritrosit dapat menandakan kondisi seperti anemia atau polisitemia.
ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate)ESR adalah tes yang mengukur kecepatan endapan sel darah merah dalam waktu satu jam.
Tes ini digunakan untuk mendeteksi peradangan, infeksi kronis, atau penyakit autoimun.
Eukaryote (Eukariot)Eukariot adalah organisme dengan inti sel sejati, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.
Pemahaman struktur eukariot penting dalam penelitian bioteknologi dan diagnostik molekuler.
Examination (Pemeriksaan)Examination mengacu pada seluruh proses pengujian laboratorium, mulai dari pengambilan sampel, analisis, hingga interpretasi hasil.
Kualitas pemeriksaan dipengaruhi oleh akurasi alat, kualitas reagen, dan kompetensi tenaga analis.
False Positive / False NegativeHasil False Positive berarti tes menunjukkan hasil positif padahal sebenarnya negatif, sedangkan False Negative sebaliknya.
Pemahaman terhadap hasil ini penting untuk interpretasi akurat dan pengendalian mutu laboratorium.
Fasting Blood Sugar (FBS) / Gula Darah PuasaFasting Blood Sugar adalah pemeriksaan kadar glukosa dalam darah setelah pasien berpuasa selama 8–10 jam.
Tes ini digunakan untuk mendeteksi diabetes mellitus atau gangguan toleransi glukosa.
FerritinFerritin adalah protein penyimpan zat besi di dalam tubuh. Kadar ferritin digunakan untuk menilai status zat besi dan mendiagnosis anemia defisiensi besi atau kondisi kelebihan zat besi (hemochromatosis).
FibrinogenFibrinogen adalah protein plasma yang berperan dalam proses pembekuan darah. Kadar fibrinogen yang rendah dapat menyebabkan gangguan perdarahan, sedangkan kadar tinggi menandakan peradangan akut.
Filtration (Filtrasi)Filtrasi adalah proses pemisahan zat padat dari cairan menggunakan media saring. Dalam laboratorium, filtrasi digunakan untuk sterilisasi, pemurnian, dan preparasi sampel.
Flocculation Test (Tes Aglutinasi / Pengendapan)Tes ini digunakan untuk mendeteksi antibodi atau antigen melalui pembentukan endapan atau flok.
Biasanya digunakan pada pemeriksaan sifilis (VDRL test) dan reaksi antigen-antibodi lainnya.
Flow CytometryFlow Cytometry adalah teknik analisis sel yang menggunakan sinar laser untuk mengukur ukuran, kompleksitas, dan ekspresi protein pada permukaan atau dalam sel.
Metode ini penting dalam diagnosis kanker darah, imunologi, dan penelitian sel punca.
Fluorescence (Fluoresensi)Fluoresensi adalah fenomena pemancaran cahaya oleh zat setelah menyerap energi. Dalam diagnostik, digunakan pada metode immunofluorescence assay (IFA) untuk mendeteksi antibodi spesifik.
Folate (Asam Folat)Folat adalah vitamin B9 yang penting untuk pembentukan DNA dan sel darah merah. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan perkembangan janin.
Formed Elements (Elemen Terbentuk Darah)Formed elements meliputi eritrosit, leukosit, dan trombosit, komponen padat dalam darah. Pemeriksaan jumlah dan morfologinya digunakan untuk mendiagnosis gangguan hematologi.
Free T3 / Free T4Free T3 dan Free T4 adalah hormon tiroid bebas yang digunakan untuk menilai fungsi kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini membantu diagnosis hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
Frozen Sample (Sampel Beku)Sampel beku digunakan untuk menjaga kestabilan komponen biologis, seperti serum atau plasma, agar tidak rusak sebelum analisis.
Function Test (Uji Fungsi Organ)Function test adalah pemeriksaan untuk menilai kinerja organ tubuh seperti hati, ginjal, dan paru-paru.
Contohnya: LFT (Liver Function Test) dan RFT (Renal Function Test).
Fungus (Jamur)Fungus adalah mikroorganisme eukariotik yang dapat menyebabkan infeksi superfisial hingga sistemik pada manusia.
Tes mikologi digunakan untuk identifikasi jamur patogen seperti Candida albicans atau Aspergillus.
Gamma GT (Gamma-Glutamyl Transferase)Gamma GT adalah enzim yang ditemukan di hati, pankreas, dan ginjal. Kadar tinggi mengindikasikan kerusakan hati akibat alkohol atau obat-obatan.
Gas Analyzer (Analisa Gas Darah)Gas analyzer digunakan untuk mengukur kadar oksigen (O₂), karbon dioksida (CO₂), dan pH darah. Tes ini dikenal sebagai ABG (Arterial Blood Gas) dan penting untuk memantau kondisi pasien kritis.
GastroenteritisGastroenteritis adalah peradangan lambung dan usus akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit. Pemeriksaan meliputi tes antigen rotavirus dan kultur feses.
Gastrointestinal Tract (Saluran Pencernaan)Gastrointestinal tract mencakup organ dari mulut hingga anus yang bertanggung jawab atas pencernaan dan penyerapan makanan.
Pemeriksaan GI meliputi tes feses, endoskopi, dan deteksi bakteri seperti H. pylori.
Genetic Test (Tes Genetik)Tes genetik menganalisis DNA untuk mendeteksi mutasi genetik, kelainan kromosom, dan risiko penyakit turunan.
GenotypeGenotype adalah susunan genetik suatu individu yang menentukan sifat biologis dan kerentanan terhadap penyakit.
Tes genotipe digunakan dalam penelitian genetik dan farmakogenomik.
GFR (Glomerular Filtration Rate)GFR adalah ukuran kemampuan ginjal dalam menyaring darah. Tes ini digunakan untuk menilai fungsi ginjal dan stadium penyakit ginjal kronik (CKD).
Giemsa StainGiemsa stain digunakan untuk pewarnaan darah tepi, sumsum tulang, dan sediaan parasit malaria.
Metode ini membantu identifikasi Plasmodium spp. dan sel darah abnormal.
GlobulinGlobulin adalah kelompok protein plasma yang berperan dalam sistem imun dan transportasi zat. Tes total protein dan albumin/globulin ratio digunakan untuk menilai fungsi hati dan sistem kekebalan tubuh.
GlomerulusGlomerulus adalah struktur di ginjal tempat terjadinya filtrasi darah. Kerusakan glomerulus menyebabkan proteinuria atau gangguan fungsi ginjal.
Glucose (Glukosa)Glukosa adalah gula sederhana yang menjadi sumber energi utama tubuh. Pemeriksaan kadar glukosa darah membantu diagnosis diabetes mellitus, hipoglikemia, atau gangguan metabolisme.
Glutamate Dehydrogenase (GDH)GDH adalah enzim hati yang digunakan sebagai penanda tambahan dalam diagnosis penyakit hati.
Glutathione (GSH)Glutathione adalah antioksidan alami dalam sel yang melindungi dari stres oksidatif. Pemeriksaan GSH penting dalam riset biomedis dan studi toksikologi.
Glycated Hemoglobin (HbA1c)HbA1c menunjukkan kadar rata-rata glukosa darah selama 2–3 bulan terakhir dan menjadi indikator kontrol jangka panjang pada pasien diabetes.
GlycosuriaGlycosuria adalah kondisi ditemukannya glukosa dalam urin, sering menjadi tanda awal diabetes mellitus atau gangguan ginjal.
Gonadotropin (hCG, LH, FSH)Gonadotropin adalah hormon yang mengatur fungsi reproduksi. Pemeriksaan hormon ini digunakan untuk menilai kesuburan, kehamilan, atau gangguan endokrin.
Gram Staining (Pewarnaan Gram)Gram staining adalah teknik pewarnaan mikrobiologi untuk membedakan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif berdasarkan struktur dinding selnya.
Metode ini penting dalam diagnosis infeksi dan pemilihan antibiotik.
Gram-Negative BacteriaBakteri Gram-negatif memiliki dinding sel tipis dengan lapisan lipopolisakarida, sering menyebabkan infeksi berat seperti sepsis.
Gram-Positive BacteriaBakteri Gram-positif memiliki dinding sel tebal berlapis peptidoglikan, termasuk Staphylococcus dan Streptococcus.
Growth Factor (Faktor Pertumbuhan)Growth factor adalah protein alami yang merangsang proliferasi dan diferensiasi sel. Pemeriksaan growth factor penting dalam penelitian kanker dan regenerasi jaringan.
HbA1c (Glycated Hemoglobin)HbA1c menunjukkan kadar rata-rata glukosa darah dalam 2–3 bulan terakhir. Tes ini penting untuk kontrol diabetes jangka panjang.
HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)HBsAg adalah antigen permukaan virus Hepatitis B. Tes ini digunakan untuk mendeteksi infeksi Hepatitis B aktif.
HDL (High-Density Lipoprotein)HDL dikenal sebagai kolesterol “baik” karena membantu mengangkut kolesterol berlebih dari arteri ke hati untuk dibuang.
Kadar HDL rendah meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hematocrit (Hct)Hematokrit mengukur persentase volume sel darah merah dalam darah total. Nilai rendah mengindikasikan anemia, sementara nilai tinggi bisa disebabkan dehidrasi atau polisitemia.
Hematocrit Tube (Tabung Hematokrit)Tabung kecil kapiler yang digunakan untuk mengukur hematokrit dengan metode sentrifugasi mikro.
Hematology (Hematologi)Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari darah, jaringan pembentuk darah, serta kelainannya.
Tes hematologi mencakup CBC (Complete Blood Count), ESR, dan Blood Smear.
HematopoiesisHematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah di sumsum tulang. Gangguan hematopoiesis dapat menyebabkan anemia, leukemia, atau kelainan darah lainnya.
Hemoglobin (Hb)Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru.
Kadar hemoglobin yang rendah menunjukkan anemia, sedangkan kadar tinggi bisa menandakan polisitemia.
HemolysisHemolisis adalah pecahnya sel darah merah yang melepaskan hemoglobin ke plasma. Dapat terjadi akibat reaksi transfusi, infeksi, atau kesalahan pengambilan sampel.
HemostasisHemostasis adalah proses penghentian perdarahan yang melibatkan pembekuan darah dan vasokonstriksi. Pemeriksaan hemostasis penting untuk mendeteksi kelainan perdarahan.
Hepatitis PanelHepatitis panel mencakup pemeriksaan serologis untuk mendeteksi infeksi virus Hepatitis A, B, dan C.
HistamineHistamin adalah senyawa yang dilepaskan oleh sel mast saat terjadi reaksi alergi atau inflamasi.
Peningkatan kadar histamin dapat menyebabkan gatal, ruam, atau anafilaksis.
Histopathology (Histopatologi)Histopatologi adalah pemeriksaan jaringan tubuh di bawah mikroskop untuk mendeteksi kelainan seperti tumor atau kanker.
HIV Test (Tes HIV)Tes HIV mendeteksi antibodi atau antigen terhadap virus HIV di dalam darah. Terdapat dua metode umum: Rapid Test dan ELISA.
Hormone (Hormon)Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin untuk mengatur fungsi tubuh seperti metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi.
Hyaline CastsHyaline casts adalah struktur silindris dalam urin yang terbentuk dari protein Tamm-Horsfall. Jumlah banyak dapat menandakan gangguan ginjal ringan hingga dehidrasi.
Hyperlipidemia (Dislipidemia)Hyperlipidemia adalah kondisi peningkatan kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida.
Hypoglycemia (Hipoglikemia)Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah yang lebih rendah dari normal (<70 mg/dL). Dapat disebabkan oleh insulin berlebih atau gangguan metabolik.
Hypokalemia & HyperkalemiaHypokalemia adalah kadar kalium rendah, sedangkan hyperkalemia adalah kadar kalium tinggi dalam darah. Keduanya berpengaruh pada fungsi jantung.
Hypoxia (Hipoksia)Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh. Umumnya disebabkan gangguan pernapasan, anemia, atau sirkulasi darah.
IgE Allergy TestTes IgE mengukur kadar imunoglobulin E spesifik untuk mendeteksi alergi terhadap makanan, obat, atau lingkungan.
IgG / IgM Rapid TestTes cepat berbasis imunokromatografi untuk mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap infeksi tertentu, misalnya Dengue, COVID-19, dan Typhoid.
Immunization (Imunisasi)Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu melalui pemberian vaksin.
ImmunoassayImmunoassay adalah metode analisis yang mendeteksi atau mengukur zat menggunakan reaksi antara antigen dan antibodi. Jenisnya termasuk ELISA, CLIA, dan FIA.
ImmunofluorescenceTeknik laboratorium yang menggunakan antibodi berlabel fluoresen untuk mendeteksi antigen dalam jaringan atau sel.
Immunoglobulin (IgG, IgM, IgA, IgE, IgD)Immunoglobulin atau antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel plasma untuk mengenali dan menetralisir antigen asing.
IgG: Antibodi utama dalam imunitas jangka panjang.
IgM: Antibodi pertama yang muncul saat infeksi baru.
IgA: Terdapat di sekresi tubuh seperti air liur dan air mata.
IgE: Berkaitan dengan reaksi alergi.
IgD: Terlibat dalam aktivasi sel B.
Immunology (Imunologi)Imunologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari sistem kekebalan tubuh dan bagaimana tubuh melindungi diri dari patogen seperti bakteri, virus, dan jamur.
Dalam laboratorium, imunologi berperan penting dalam pemeriksaan antibodi, antigen, dan penyakit autoimun.
Immunotherapy (Imunoterapi)Terapi medis yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit seperti kanker dan infeksi kronis.
In Vitro Diagnostic (IVD)In Vitro Diagnostic adalah alat atau reagen yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit melalui sampel biologis di luar tubuh manusia (in vitro).
Incision (Insisi)Prosedur membuat sayatan kecil pada jaringan untuk pengambilan sampel atau tindakan medis.
Incubator (Inkubator Laboratorium)Inkubator adalah alat yang menjaga suhu dan kelembapan konstan untuk pertumbuhan mikroorganisme, sel, atau jaringan.
Indicator (Indikator Biologis)Dalam sterilisasi, indikator biologis digunakan untuk memastikan efektivitas proses sterilisasi alat medis.
Infection (Infeksi)Infeksi terjadi saat mikroorganisme patogen masuk dan berkembang biak dalam tubuh. Laboratorium berperan penting dalam identifikasi penyebab infeksi melalui tes serologi, kultur mikrobiologi, dan PCR.
Inflammation (Peradangan)Inflamasi adalah respon biologis tubuh terhadap infeksi, cedera, atau iritasi, yang ditandai dengan kemerahan, panas, dan nyeri.
Tes laboratorium untuk menilai inflamasi mencakup CRP (C-Reactive Protein), ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate), dan Procalcitonin (PCT).
Inoculation (Inokulasi)Proses memasukkan mikroorganisme ke dalam media kultur untuk tujuan pertumbuhan dan identifikasi.
InsulinInsulin adalah hormon yang diproduksi pankreas untuk mengatur kadar glukosa darah. Pemeriksaan insulin digunakan untuk mendiagnosis diabetes mellitus dan resistensi insulin.
Ion Selective Electrode (ISE)Teknologi ISE digunakan dalam Electrolyte Analyzer untuk mengukur kadar ion seperti Na⁺, K⁺, dan Cl⁻ dalam darah atau urin.
Iron (Fe) TestPemeriksaan kadar zat besi serum digunakan untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi dan gangguan metabolisme zat besi lainnya.
Ischemia (Iskemia)Iskemia adalah kondisi ketika suplai darah ke jaringan tubuh berkurang, menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi.
Isotonic Solution (Larutan Isotonik)Larutan dengan tekanan osmotik sama seperti cairan tubuh, sering digunakan dalam pengambilan sampel darah dan reagen kimia.
Jar TestJar test digunakan dalam bidang laboratorium lingkungan untuk menentukan dosis optimum koagulan pada proses pengolahan air.
Jaundice (Ikterus)Jaundice adalah kondisi menguningnya kulit dan mata akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan hati, hemolisis, atau obstruksi saluran empedu.
Pemeriksaan laboratorium yang umum dilakukan meliputi Bilirubin Total, Bilirubin Direk, dan Bilirubin Indirek.
Jelly Medium (Media Jelly)Media semi-padat yang digunakan dalam mikrobiologi untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu yang tidak membutuhkan media padat penuh.
Jet NebulizerJet nebulizer adalah alat yang mengubah cairan menjadi aerosol untuk inhalasi obat, banyak digunakan dalam laboratorium respirasi dan pengujian aerosol biologis.
Joint Fluid Analysis (Analisis Cairan Sendi)Analisis cairan sendi dilakukan untuk menilai kondisi peradangan, infeksi, atau gangguan sendi seperti arthritis dan gout.
Sampel cairan sinovial diperiksa viskositas, warna, sel, serta kristal uratnya.
Joule (J)Satuan energi dalam Sistem Internasional (SI) yang juga digunakan dalam konteks laboratorium, terutama dalam perhitungan energi panas atau daya alat seperti centrifuge dan incubator.
Joule Heating (Pemanasan Joule)Fenomena di mana arus listrik yang melewati konduktor menghasilkan panas. Prinsip ini digunakan dalam peralatan laboratorium seperti water bath, incubator, dan autoclave.
Joule’s Law (Hukum Joule)Hukum Joule menyatakan bahwa panas yang dihasilkan oleh arus listrik berbanding lurus dengan kuadrat arus, tahanan, dan waktu.
Prinsip ini penting dalam perancangan alat laboratorium yang menggunakan resistansi listrik untuk pemanasan.
Jugular Vein (Vena Jugularis)Vena jugularis adalah pembuluh darah besar di leher yang mengalirkan darah dari kepala ke jantung. Dalam konteks laboratorium, vena ini sering dijadikan lokasi pengambilan darah pada pasien tertentu.
Junctional Complex (Kompleks Junctional)Struktur penghubung antar sel epitel yang menjaga integritas jaringan. Dikenal dalam studi histologi dan biologi sel.
Junctional Epithelium (Epitel Junctional)Jaringan yang menghubungkan gusi dengan gigi, sering diteliti dalam laboratorium kedokteran gigi untuk menilai kesehatan periodontal.
Junctional Rhythm (Irama Junctional)Irama jantung yang berasal dari nodus atrioventrikular, bukan dari nodus sinoatrial (SA). Biasanya dideteksi melalui Electrocardiogram (ECG).
Juvenile Diabetes (Diabetes Juvenil / Tipe 1)Diabetes juvenil adalah jenis diabetes yang terjadi pada usia muda akibat kerusakan sel pankreas penghasil insulin.
Kalibrasi (Calibration)Proses menyesuaikan alat ukur agar hasil pengukuran sesuai standar referensi. Kalibrasi rutin penting untuk menjaga akurasi hasil laboratorium.
Kalium (Potassium / K⁺)Kalium adalah elektrolit penting yang berperan dalam fungsi otot, jantung, dan saraf. Kadar kalium abnormal dapat menyebabkan gangguan irama jantung atau kelemahan otot.
Kapsid (Capsid)Lapisan protein yang melindungi materi genetik virus. Struktur ini penting dalam identifikasi jenis virus dan dalam pengembangan vaksin.
Karsinogen (Carcinogen)Zat atau senyawa yang dapat menyebabkan kanker, seperti bahan kimia tertentu, asap rokok, atau radiasi.
Karyotyping (Kariotipe)Karyotyping adalah analisis kromosom untuk mengidentifikasi kelainan genetik seperti Down Syndrome, Turner Syndrome, atau Klinefelter Syndrome.
Katalase TestTes katalase digunakan untuk membedakan bakteri berdasarkan kemampuan menghasilkan enzim katalase yang memecah hidrogen peroksida.
Katalis (Catalyst)Zat yang mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi secara permanen. Banyak digunakan dalam reaksi biokimia enzimatik.
Keratin (Keratine)Keratin adalah protein struktural utama pada rambut, kuku, dan kulit. Pemeriksaannya digunakan dalam bidang dermatologi dan toksikologi.
KetogenesisProses pembentukan badan keton dari lemak di hati, biasanya terjadi ketika tubuh kekurangan glukosa. Pemeriksaan laboratorium dapat menilai kadar keton untuk diagnosis gangguan metabolik.
Ketone (Keton)Ketone adalah hasil samping metabolisme lemak yang meningkat pada kondisi diabetes tak terkontrol, puasa, atau diet rendah karbohidrat.
Kidney Function Test (Tes Fungsi Ginjal)Pemeriksaan fungsi ginjal dilakukan untuk menilai kemampuan ginjal dalam menyaring limbah dari darah.
Parameter utama meliputi ureum, kreatinin, asam urat, dan eGFR (Estimated Glomerular Filtration Rate).
KlebsiellaKlebsiella adalah genus bakteri gram-negatif penyebab infeksi paru, saluran kemih, dan luka. Dikenal resisten terhadap banyak antibiotik.
Kloning (Cloning)Kloning dalam konteks bioteknologi adalah proses membuat salinan identik dari DNA, sel, atau organisme. Digunakan untuk riset genetik, pengujian obat, dan produksi protein rekombinan.
Klorida (Chloride / Cl⁻)Klorida adalah elektrolit penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan asam-basa tubuh.
Klorofil (Chlorophyll)Pigmen hijau pada tumbuhan yang dapat dianalisis dalam laboratorium biokimia dan lingkungan.
Koagulasi (Coagulation)Koagulasi adalah proses pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan. Pemeriksaan koagulasi mencakup PT (Prothrombin Time), aPTT (Activated Partial Thromboplastin Time), Fibrinogen, dan D-Dimer.
Konsentrasi Hemoglobin (Hb Concentration)Mengukur kadar hemoglobin dalam darah untuk menilai anemia, dehidrasi, atau polisitemia.
Kreatinin (Creatinine)Kreatinin adalah produk sisa metabolisme otot yang diekskresikan melalui ginjal. Pemeriksaan kadar kreatinin penting untuk menilai fungsi ginjal.
Kromatografi (Chromatography)Teknik pemisahan senyawa kimia berdasarkan perbedaan afinitas terhadap fase tetap dan fase bergerak.
Digunakan untuk analisis obat, toksin, dan senyawa biologis.
Kultur (Culture)Kultur adalah metode menumbuhkan mikroorganisme pada media khusus untuk mengidentifikasi jenis infeksi. Dapat dilakukan pada darah, urin, dahak, atau cairan tubuh lainnya.
Labeling (Pelabelan)Pelabelan dalam konteks laboratorium mengacu pada pemberian identitas unik pada setiap sampel, tabung, atau reagen untuk menjamin ketertelusuran (traceability).
Laboratory AutomationLaboratory automation adalah penerapan teknologi otomatisasi untuk mempercepat proses pengujian, mengurangi kesalahan manual, dan meningkatkan throughput.
Termasuk penggunaan robot pipetting, analyzer otomatis, dan conveyor sample.
Laboratory Information Management System (LIMS)LIMS adalah sistem digital yang digunakan untuk mengelola data, sampel, workflow, serta laporan hasil uji di laboratorium.
Sistem ini meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan mendukung integrasi data otomatis.
Laminar Air Flow (LAF)Laminar Air Flow adalah sistem ventilasi yang menghasilkan aliran udara bersih searah, mencegah kontaminasi silang antar sampel.
Berbeda dengan biosafety cabinet, LAF hanya melindungi sampel, bukan operator.
Laminar Flow Cabinet (LFC)Laminar Flow Cabinet adalah meja kerja khusus yang dilengkapi sistem aliran udara laminar (searah dan bersih) untuk melindungi sampel dari kontaminasi partikel udara.
Biasanya digunakan dalam proses inokulasi, penanaman kultur sel, atau preparasi aseptik.
Limit of Detection (LoD)LoD adalah batas terendah dari suatu analit yang masih dapat dideteksi namun belum tentu dapat diukur secara akurat.
Nilai ini penting dalam validasi metode analitik dan pengujian sensitivitas alat.
Linearitas (Linearity)Linearitas adalah kemampuan sistem pengujian laboratorium untuk menghasilkan hasil yang proporsional terhadap konsentrasi analit di seluruh rentang ukurannya.
Parameter ini penting dalam validasi metode dan kalibrasi instrumen.
Liquid Handling SystemLiquid Handling System adalah teknologi otomatis untuk memindahkan cairan dalam volume presisi tinggi, sering digunakan pada uji molekuler dan high-throughput screening.
Loading ControlDalam analisis protein menggunakan teknik seperti Western Blot, loading control adalah protein referensi yang digunakan untuk memastikan keseragaman jumlah sampel antar jalur.
Log Phase (Fase Logaritmik)Log Phase adalah tahap pertumbuhan mikroorganisme di mana jumlah sel meningkat secara eksponensial.
Tahap ini ideal untuk penelitian biokimia dan uji sensitivitas antibiotik.
Log ReductionLog reduction adalah metode pengukuran penurunan jumlah mikroorganisme setelah proses desinfeksi atau sterilisasi.
Misalnya, 3-log reduction berarti penurunan 99.9% mikroba dari populasi awal.
Lugol’s SolutionLugol’s Solution adalah larutan iodin dan kalium iodida yang digunakan sebagai reagen pewarna dalam pemeriksaan mikroskopik.
Biasa digunakan untuk pewarnaan sel epitel atau identifikasi pati.
LuminometerLuminometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dihasilkan dari reaksi bioluminesensi atau kemiluminesensi.
Sering digunakan dalam uji enzim, deteksi ATP, dan analisis imunokimia.
Lyophilization (Freeze Drying)Lyophilization adalah proses pengeringan bahan biologis atau kimia dengan cara pembekuan dan sublimasi air di bawah tekanan rendah.
Metode ini digunakan untuk mempertahankan stabilitas enzim, protein, reagen, dan vaksin dalam jangka panjang.
Lyse (Lisis)Lisis adalah proses penghancuran sel untuk melepaskan isi internalnya seperti DNA, RNA, atau protein.
Dilakukan dalam berbagai prosedur, termasuk ekstraksi asam nukleat dan analisis molekuler.
Magnetic Beads ExtractionTeknologi ekstraksi biomolekul berbasis manik magnetik untuk memisahkan DNA/RNA atau protein secara efisien.
Lebih cepat dan bersih dibanding metode kolom silika.
Magnetic StirrerPerangkat untuk pencampuran larutan menggunakan stir bar magnet di atas hotplate.
Esensial untuk pembuatan media, buffer, dan reaksi kimia.
Manual vs. Automated PipettingPerbandingan antara teknik pipet manual dan sistem otomatis untuk efisiensi dan konsistensi tinggi dalam high-throughput testing.
Mass Spectrometry (MS)Metode analitik untuk mengidentifikasi komponen kimia berdasarkan massa-muatan molekul.
Digunakan dalam toksikologi, metabolomik, dan QC industri.
Medium Culture (Media kultur)Media kultur adalah nutrisi cair atau padat yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme atau sel.
Jenis: agar plate, broth, media selektif, media diferensial.
MetrologyMetrologi adalah ilmu tentang pengukuran yang memastikan keakuratan alat laboratorium melalui kalibrasi dan standar referensi.
MicrofiltrationProses filtrasi menggunakan membran berpori sangat kecil (0.1–10 µm) untuk menghilangkan partikel dan mikroba.
Digunakan pada sterilisasi cairan & water purification system.
MicropipetteMicropipette adalah alat laboratorium presisi tinggi untuk mengukur dan memindahkan volume cairan yang sangat kecil (mikroliter).
Jenisnya meliputi fixed volume, adjustable, single-channel, dan multi-channel.
Digunakan pada PCR, ELISA, kultur sel, analisis biokimia, dan penelitian molekuler.
Microplate ReaderMicroplate Reader adalah instrumen untuk membaca sinyal optik (absorbansi, fluoresensi, chemiluminesensi) dari microplate 96/384 well.
Digunakan pada ELISA, uji enzim, kultur sel, dan screening biomolekuler.
MicroscopeMicroscope atau Mikroskop adalah alat optik atau digital untuk memperbesar objek kecil seperti sel, bakteri, dan jaringan.
Tipe: light microscope, fluorescence, confocal, digital microscope.
MicrotomeMicrotome adalah alat untuk memotong irisan jaringan tipis dalam histologi sebelum pewarnaan dan observasi mikroskopik.
Minimum Inhibitory Concentration (MIC)Dalam mikrobiologi, MIC adalah konsentrasi antibiotik minimum yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
Digunakan pada uji efikasi antimikroba dan riset farmasi.
MolarityKonsentrasi larutan kimia yang dihitung sebagai mol zat per liter larutan (mol/L).
Parameter fundamental dalam persiapan buffer dan reaksi biokimia.
Molecular AssayMolecular Assay adalah metode deteksi berbasis asam nukleat untuk identifikasi genetik mikroba atau biomarker.
Contoh teknik: PCR, qPCR, LAMP, DNA sequencing.
Monoclonal AntibodyAntibodi hasil teknologi hybridoma, spesifik terhadap satu epitop antigen.
Digunakan dalam diagnostik immunoassay, riset protein, dan kit deteksi cepat.
NanoDropNanoDrop adalah spektrofotometer mikrovolume yang digunakan untuk mengukur konsentrasi dan kemurnian DNA, RNA, dan protein dari sampel sangat kecil (1–2 µL).
Teknologi ini memungkinkan pengujian cepat tanpa kuvet.
Negative ControlSampel tanpa target analit yang digunakan dalam pengujian untuk memastikan tidak terjadi kontaminasi atau reaksi palsu.
Digunakan di PCR, ELISA, kultur mikroba.
NephelometryMetode pengukuran partikel dalam larutan berdasarkan cahaya yang tersebar (scattered light).
Digunakan untuk pengukuran protein, turbiditas air, QC industri.
Nernst EquationPersamaan yang menghubungkan potensial elektrokimia dengan konsentrasi ion, penting dalam elektroda pH dan sensor ion-selective.
NeutralizationProses reaksi kimia antara asam dan basa untuk menghasilkan larutan netral (pH 7).
Digunakan dalam persiapan buffer, QC reaksi enzim, dan kultur sel.
Nitrogen Gas (N₂) in LaboratoryGas nitrogen digunakan untuk evaporasi pelarut, pengeringan sampel, karakterisasi kromatografi, dan menjaga lingkungan bebas oksigen.
NMR (Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy)Teknik analitik untuk menentukan struktur molekul organic dengan medan magnet kuat.
Digunakan dalam riset farmasi dan biokimia.
Noise (Instrument Noise)Gangguan sinyal yang mempengaruhi akurasi pembacaan instrumen optik atau elektronik.
Noise harus diminimalkan untuk menjaga sensitivitas dan batas deteksi (LoD).
Nominal ConcentrationNilai konsentrasi teoretis yang ditetapkan pada larutan standar.
Digunakan dalam kalibrasi dan validasi metode.
Non-Specific BindingInteraksi tidak spesifik antara molekul yang menyebabkan sinyal palsu atau background tinggi pada assay.
Terjadi pada ELISA, Western blot, antibody reaction.
Non-Sterile vs Sterile ConsumablesPerbedaan material laboratorium berdasarkan proses sterilisasi dan kebersihannya.
Sterile digunakan untuk kultur, PCR, mikrobiologi; non-sterile untuk kimia umum.
NormalizationProses menyamakan konsentrasi DNA/RNA/protein atau sinyal data agar dapat dibandingkan secara valid.
Digunakan dalam qPCR, analisis RNA-seq, Western blot.
Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)Teknik amplifikasi genetik untuk mendeteksi materi genetik mikroorganisme atau biomarker.
Contoh: PCR, qPCR, LAMP, TMA.
Nucleic Acid ExtractionProses isolasi DNA atau RNA dari sampel biologis untuk analisis molekuler.
Metode: lisis kimia, magnetic beads, kolom silika, otomatisasi robotik.
Nutrient Agar / Nutrient BrothMedia kultur dasar berbasis nutrisi untuk menumbuhkan bakteri umum dalam mikrobiologi.
OligonucleotideFragmen DNA/RNA pendek buatan untuk PCR, qPCR, sequencing, dan hybridization.
Termasuk primer dan probe.
On-Board StabilityStabilitas reagen setelah dibuka dan diletakkan di analyzer.
Penting untuk validasi reagen otomatisasi.
Operational Qualification (OQ)Tahap validasi alat untuk memastikan perangkat berfungsi sesuai spesifikasi operasional.
Bagian dari Installation Qualification (IQ) dan Performance Qualification (PQ).
Optical DensityOptical Density adalah pengukuran absorbansi cahaya oleh sampel pada panjang gelombang tertentu.
Digunakan untuk:
1. Menghitung konsentrasi biomolekul
2. Menentukan kepadatan kultur bakteri (OD600)
3. Uji ELISA absorbance
Optical MicroscopeMikroskop berbasis cahaya untuk observasi sel, jaringan, dan mikroorganisme.
Kunci dalam mikrobiologi, histologi, hematologi.
Organic SolventPelarut organik (misal: ethanol, methanol, acetonitrile) dipakai untuk ekstraksi, LC-MS, persiapan sampel.
Perlu penyimpanan aman karena volatil & inflamable.
Organotypic CultureTeknik kultur sel yang mempertahankan arsitektur jaringan asli (misal kultur organ slice).
Umum pada biologi kanker & neurobiologi.
Orthogonal MethodMetode verifikasi hasil menggunakan teknologi analisis berbeda untuk memastikan akurasi.
Contoh: qPCR dikonfirmasi sequencing.
OsmolarityOsmolaritas adalah konsentrasi total partikel terlarut dalam larutan, memengaruhi tekanan osmotik sel dan stabilitas kultur.
Penting untuk media kultur, buffer, dan larutan fisiologis.
Outliers (Data)Data yang menyimpang jauh dari hasil lain, sering disebabkan error teknis, kontaminasi, atau variasi biologis.
Harus dianalisis untuk validasi hasil.
Overflow Protection (Lab Instrument)Sistem keamanan untuk mencegah sampel atau reagent meluap pada analyzer otomatis.
Overnight CultureKultur mikroorganisme yang diinkubasi 12–18 jam untuk mencapai fase log sebelum eksperimen.
Dipakai untuk cloning, transformasi, dan ekspresi protein.
Oxidative Stress AssayUji untuk mengukur radikal bebas dan kapasitas antioksidan sel.
Digunakan pada riset biokimia & kesehatan sel.
Oxidizing AgentReagen pengoksidasi yang mengambil elektron dalam reaksi kimia (misal: H₂O₂, KMnO₄).
Digunakan untuk desinfeksi & analisis kimia.
Oxygen IncubatorInkubator dengan pengaturan oksigen (sering juga CO₂ incubator) untuk kultur sel mamalia.
Menjaga suhu, kelembapan, pH, CO₂ dan O₂ stabil.
PathogenMikroorganisme penyebab penyakit, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit. Dalam laboratorium, pengujian terhadap pathogen dilakukan melalui kultur, rapid test, PCR, dan serologi untuk mendeteksi keberadaan atau aktivitas mikroorganisme tersebut.
PCR (Polymerase Chain Reaction)Teknik amplifikasi DNA yang memungkinkan deteksi materi genetik dalam jumlah sangat kecil. PCR digunakan untuk identifikasi mikroorganisme, analisis genetik, forensic testing, dan penelitian biomolekuler.
pH MeterInstrumen untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Perangkat ini penting dalam kontrol kualitas bahan laboratorium, media kultur, serta pengujian kimia.
Pipet Mikroliter / MicropipetteAlat untuk mengukur dan memindahkan volume cairan sangat kecil secara akurat dan presisi. Banyak digunakan dalam biologi molekuler, mikrobiologi, serta pengujian kimia klinik dan penelitian.
Pipetting TechniqueTeknik penggunaan pipet yang benar untuk menghindari kesalahan volume, kontaminasi, dan inkonsistensi. Termasuk cara aspirasi, distribusi cairan, dan perawatan pipet.
PlasmaBagian cair dari darah yang telah dipisahkan dari sel darah dan tidak mengalami koagulasi. Digunakan dalam berbagai pengujian laboratorium seperti koagulasi, serologi, dan pemeriksaan enzimatik.
Positive ControlSampel yang pasti memberikan hasil positif dalam suatu pengujian, digunakan untuk memastikan prosedur dan reagen bekerja dengan benar. Merupakan bagian penting dari jaminan kualitas laboratorium.
PPE (Personal Protective Equipment)Peralatan pelindung seperti sarung tangan, masker, jas lab, dan kacamata pelindung yang digunakan untuk menjaga keamanan pekerja laboratorium dari paparan bahan berbahaya.
PrecisionKemampuan suatu alat atau metode pengujian untuk memberikan hasil konsisten ketika diuji berulang. Precision menilai reprodusibilitas, bukan kebenaran nilai.
ProteaseEnzim yang memecah protein menjadi peptida atau asam amino. Sering digunakan dalam proses preparasi sampel biologi, kultur sel, dan bioteknologi.
ProteomicsCabang ilmu yang mempelajari protein secara keseluruhan dalam organisme, termasuk struktur, fungsi, dan ekspresi. Digunakan dalam riset diagnostik biomarker, bioteknologi, dan pengembangan terapi berbasis protein.
QA (Quality Assurance)Proses sistematis untuk memastikan seluruh prosedur laboratorium, alat, reagen, dan personel memenuhi standar mutu. QA mencakup SOP, dokumentasi, kalibrasi, dan pelatihan personel.
QC (Quality Control)Pengujian rutin menggunakan kontrol internal untuk memastikan hasil pemeriksaan akurat dan konsisten. QC dilakukan harian atau sesuai kebutuhan pengujian untuk mendeteksi penyimpangan hasil.
qPCR (Quantitative PCR / Real-Time PCR)Teknik PCR yang tidak hanya mendeteksi keberadaan DNA tetapi juga mengukur jumlahnya secara real-time. Digunakan dalam riset biomolekuler, mikrobiologi, dan pengembangan diagnostik berbasis genetik.
Qualitative AnalysisAnalisis untuk mengetahui keberadaan suatu komponen dalam sampel, tanpa mengukur jumlahnya. Contoh: deteksi keberadaan bakteri, antigen, atau DNA tertentu.
Quality IndicatorParameter atau metrik yang digunakan untuk memantau performa laboratorium, seperti tingkat error, hasil QC, atau kepatuhan SOP.
QuantificationMetode pengukuran jumlah atau konsentrasi suatu komponen dalam sampel, baik itu DNA, protein, bakteri, atau zat kimia. Teknik yang umum digunakan meliputi spektrofotometri, ELISA, PCR kuantitatif, dan hemocytometer.
Quantitative AnalysisAnalisis untuk menentukan jumlah atau konsentrasi zat dalam sampel. Digunakan pada laboratorium biokimia, imunologi, dan biologi molekuler.
QuenchingProses menghentikan reaksi kimia atau fluoresensi secara tiba-tiba. Dalam laboratorium biomolekuler, quenching sering digunakan dalam reaksi PCR atau metode deteksi fluoresen.
Rapid TestMetode diagnostik cepat yang memberikan hasil dalam hitungan menit. Biasanya berbasis immunochromatography untuk mendeteksi antigen, antibodi, atau parameter klinis lain. Banyak digunakan dalam skrining infeksi, penyakit menular, dan point-of-care testing.
RBC (Red Blood Cell / Sel Darah Merah)Komponen darah yang membawa oksigen melalui hemoglobin. Dalam laboratorium hematologi, pengukuran RBC dilakukan menggunakan hematology analyzer untuk menilai kondisi seperti anemia, polisitemia, dan kelainan darah lainnya.
Reagent (Reagen)Bahan kimia, biologis, atau enzimatik yang digunakan dalam reaksi laboratorium untuk mendeteksi, mengukur, atau menghasilkan perubahan dalam sampel. Reagen tersedia dalam bentuk cair, bubuk, atau kit diagnostik lengkap. Peran reagen sangat penting dalam biokimia, imunologi, hematologi, dan biologi molekuler.
Real-Time AnalysisPengukuran dan pemantauan proses laboratorium secara langsung, tanpa perlu menunggu akhir reaksi. Contoh: Real-Time PCR, deteksi fluoresensi kinetik pada ELISA modern, dan monitoring kultur sel.
ReconstitutionProses mengembalikan reagen dalam bentuk lyophilized (kering beku) menjadi larutan aktif dengan menambahkan pelarut tertentu. Prosedur ini sangat penting untuk menjaga aktivitas enzim dan antibodi.
Reference Range (Rentang Referensi)Nilai acuan yang digunakan untuk menilai hasil laboratorium. Rentang ini ditentukan berdasarkan populasi sehat dan dapat berbeda tergantung metode, alat, dan demografi. Dalam diagnostik, rentang referensi membantu interpretasi hasil, namun tetap harus disesuaikan dengan standar laboratorium.
ReproducibilityKemampuan prosedur atau alat laboratorium menghasilkan hasil yang sama pada kondisi serupa tetapi dilakukan pada waktu berbeda, atau oleh operator berbeda. Parameter penting dalam validasi metode diagnostik.
Rinse SolutionCairan pembilas yang digunakan dalam analyzer untuk membersihkan probe, nozzle, dan jalur cairan guna memastikan tidak terjadi kontaminasi atau carryover antar sampel.
RNA (Ribonucleic Acid)Molekul genetik yang berfungsi dalam transkripsi dan ekspresi gen. Dalam diagnostik molekuler, RNA dianalisis untuk pendeteksian virus RNA (seperti SARS-CoV-2, HCV, HIV) menggunakan RT-PCR, RT-LAMP, atau sequencing.
Robotic Pipetting / Robotic WorkstationSistem otomatis untuk pipet dan pemrosesan sampel dalam laboratorium. Digunakan untuk meningkatkan akurasi, efisiensi, dan throughput terutama pada laboratorium molekuler, mikrobiologi, dan sistem NGS.
Rodac PlateMedia padat berbentuk cembung yang digunakan untuk pengujian kebersihan permukaan, khususnya pada laboratorium mikrobiologi, farmasi, dan fasilitas kesehatan.
RT-PCR (Reverse Transcription PCR)Teknik PCR yang mengubah RNA menjadi DNA melalui proses reverse transcription sebelum amplifikasi. Sangat penting dalam diagnostik virus, bioteknologi, dan penelitian ekspresi gen.
Saline SolutionLarutan garam fisiologis (NaCl) steril yang digunakan untuk membilas, mengencerkan sampel, atau sebagai buffer pada beberapa prosedur laboratorium.
Sample (Sampel)Bahan biologis atau kimia yang dikumpulkan untuk dianalisis di laboratorium, seperti darah, serum, plasma, urin, swab, jaringan, atau kultur sel. Kualitas sampel sangat menentukan validitas hasil diagnostik, sehingga prosedur handling, penyimpanan, dan transportasi harus mengikuti standar biosafety dan SOP laboratorium.
Sanger SequencingMetode sekuensing DNA klasik berbasis terminasi rantai. Meski telah banyak digantikan NGS, metode ini masih dipakai untuk verifikasi data genetik, penelitian kecil, dan diagnostik berbasis gen.
Sensitivity (Sensitivitas)Kemampuan metode pemeriksaan mendeteksi keberadaan penyakit atau target analit pada individu yang benar-benar positif. Sensitivitas tinggi mengurangi risiko hasil negatif palsu (false negative). Parameter penting pada kit diagnostik dan alat laboratorium.
SeroconversionPerubahan status imunologis seseorang dari negatif menjadi positif terhadap antibodi spesifik setelah paparan patogen atau vaksinasi. Digunakan sebagai parameter dalam uji klinis vaksin dan pengawasan penyakit infeksi.
SerumBagian cair dari darah yang dipisahkan setelah koagulasi dan tidak mengandung faktor pembekuan. Serum digunakan dalam pemeriksaan imunologi, serologi, dan biokimia. Stabilitas serum dipengaruhi oleh proses sentrifugasi, suhu penyimpanan, serta kontaminasi hemolisis atau lipemia.
Specificity (Spesifisitas)Kemampuan metode pemeriksaan mengidentifikasi individu yang benar-benar tidak memiliki penyakit atau target analit. Spesifitas tinggi mengurangi risiko positif palsu (false positive). Sensitivitas dan spesifisitas harus seimbang untuk performa diagnostik optimal.
Spectrophotometer (Spektrofotometer)Instrumen analitik yang mengukur intensitas cahaya berdasarkan panjang gelombang untuk menentukan konsentrasi zat dalam sampel. Banyak digunakan dalam kimia klinik, mikrobiologi, dan biologi molekuler, termasuk analisis DNA/RNA dan protein.
Staining (Pewarnaan)Teknik pewarnaan sel atau jaringan untuk meningkatkan kontras visual pada mikroskop. Contoh teknik meliputi Gram staining, Wright-Giemsa staining, dan fluorescent staining. Digunakan dalam hematologi, histologi, dan mikrobiologi.
Standard CurveKurva kalibrasi yang digunakan untuk menentukan konsentrasi analit berdasarkan nilai absorbansi, fluoresensi, atau sinyal lainnya. Digunakan dalam ELISA, qPCR, dan spektrofotometri untuk analisis kuantitatif.
Standard Operating Procedure (SOP)Dokumen panduan prosedural yang memastikan setiap langkah kerja laboratorium dilakukan secara konsisten, aman, dan sesuai standar kualitas. SOP mencakup persiapan sampel, handling, kalibrasi alat, dan pelaporan hasil.
Sterilization (Sterilisasi)Proses menghilangkan semua bentuk mikroorganisme termasuk spora menggunakan metode fisik atau kimia, seperti autoklaf, filtrasi, UV, dan penggunaan gas etilen oksida. Penting untuk laboratorium mikrobiologi dan fasilitas biosafety.
SupernatantCairan jernih yang berada di atas endapan setelah proses sentrifugasi atau pengendapan. Umumnya digunakan dalam kultur sel, biologi molekuler, dan kimia bioklinik untuk pemisahan komponen sampel.
SwabAlat pengambil sampel mikrobiologi atau virologi berbentuk stik dengan ujung kapas atau nilon. Digunakan untuk pengambilan sampel nasofaring, saliva, luka, atau permukaan lingkungan. Kualitas swab mempengaruhi akurasi deteksi patogen.
TAT (Turn-Around Time)Waktu total dari mulai pengambilan sampel hingga hasil laporan keluar. TAT menjadi indikator performa laboratorium dan alur kerja diagnostik.
Temperature Control SystemSistem pengatur suhu pada alat laboratorium seperti inkubator, freezer medis, refrigerator vaksin, biosafety cabinet, dan PCR workstation. Stabilitas suhu penting untuk menjaga kualitas sampel.
ThermocyclerAlat PCR untuk mengatur perubahan suhu yang presisi selama proses amplifikasi DNA. Terdiri dari blok pemanas dan sistem kontrol suhu otomatis. Versi modern mendukung real-time detection (qPCR).
Tissue Culture (Kultur Jaringan)Metode menumbuhkan sel atau jaringan di lingkungan terkendali menggunakan media nutrisi. Digunakan dalam virologi, penelitian kanker, vaksin, dan bioteknologi seluler.
Titration (Titrasi)Metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi zat dalam sampel melalui reaksi dengan larutan standar (titrant). Digunakan dalam kimia klinik, farmasi, dan laboratorium riset. Akurasi titrasi bergantung pada buret, indikator, dan kendali volume yang presisi.
Total ProteinParameter biokimia untuk mengukur jumlah protein dalam serum/plasma. Biasanya dianalisis dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer di laboratorium klinik.
Toxicology TestingPengujian untuk mendeteksi dan menganalisis zat toksik, obat, dan bahan kimia dalam sampel biologis. Digunakan dalam forensik, kesehatan industri, dan skrining klinis.
TracerZat penanda (biasanya radioaktif atau fluoresen) yang digunakan untuk melacak reaksi biologis atau kimia. Banyak digunakan dalam imunologi, riset metabolisme, dan ELISA berlabel enzim atau fluoresen.
TransmittancePersentase cahaya yang melewati sampel dalam spektrofotometri. Parameter penting untuk penghitungan konsentrasi analit berdasarkan absorbansi.
Transport MediaMedia khusus untuk mempertahankan stabilitas sampel mikrobiologi atau virologi selama transportasi ke laboratorium, seperti VTM (Viral Transport Medium) dan media swab bakteriologi. Penting untuk mencegah degradasi RNA atau kontaminasi.
Tris BufferBuffer kimia yang umum digunakan dalam biologi molekuler untuk menjaga pH stabil pada reaksi enzim DNA/RNA, elektroforesis, dan preparasi sampel.
True Negative (TN)Hasil uji yang menunjukkan seseorang benar-benar negatif terhadap penyakit/target. Digunakan untuk menghitung spesifisitas alat atau kit diagnostik.
True Positive (TP)Hasil uji yang menunjukkan seseorang benar-benar positif terhadap penyakit/target. Parameter ini digunakan dalam evaluasi performa diagnostik seperti sensitivitas dan akurasi.
TurbidimetryTeknik pengukuran kadar partikel dalam cairan berdasarkan perubahan intensitas cahaya yang dilewatkan melalui sampel. Digunakan untuk analisis protein darah, CRP, imunoglobulin, dan parameter biokimia lainnya.
Turbidity StandardsLarutan standar yang digunakan untuk kalibrasi turbidimeter dan kontrol kualitas pengukuran kekeruhan sampel.
Ultracentrifugation (Ultrasentrifugasi)Teknik pemisahan komponen biologis berdasarkan densitas menggunakan kecepatan putar sangat tinggi (hingga >100.000 rpm). Digunakan dalam penelitian virus, pemurnian protein, isolasi organel sel, dan biologi molekuler. Hasil sangat dipengaruhi oleh rotor, suhu, dan durasi pemisahan.
UltrafiltrationProses pemisahan makromolekul melalui membran berpori mikroskopis. Digunakan untuk konsentrasi protein, pemurnian buffer, dan preparasi sampel biomolekul tanpa merusak struktur biologisnya.
Ultrapure WaterAir dengan tingkat kemurnian sangat tinggi, bebas ion, mikroba, dan kontaminan organik. Digunakan untuk PCR, kultur sel, dan pembuatan buffer sensitif, biasanya dihasilkan oleh sistem water purification laboratorium.
Ultrasonic Homogenizer (Sonicator)Alat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk memecah sel, menghomogenkan sampel, atau mendispersikan nanopartikel. Banyak digunakan dalam biologi molekuler, kultur sel, dan preparasi partikel mikrobiologi.
Unit Per Volume (U/L, IU/mL, dll.)Satuan aktivitas enzim atau konsentrasi biologis yang umum digunakan dalam laboratorium kimia klinik dan imunologi. Menggambarkan jumlah aktivitas fungsional per volume larutan, bukan sekadar massa.
Universal PrecautionsPrinsip keselamatan laboratorium yang mensyaratkan setiap sampel biologis diperlakukan sebagai bahan infeksius. Mencakup penggunaan APD, teknik aseptik, pembuangan limbah biologis, dan pencegahan paparan patogen.
UptimeParameter performa alat diagnostik yang menunjukkan durasi alat beroperasi tanpa gangguan. Semakin tinggi uptime, semakin stabil kinerja alat dan workflow laboratorium.
Urea TestUji biokimia untuk mendeteksi bakteri penghasil urease, seperti Helicobacter pylori atau Proteus spp. Umumnya digunakan dalam mikrobiologi klinik secara cepat melalui uji warna.
Urinalysis (Urinalisa)Pemeriksaan laboratorium untuk menganalisis komponen kimia, fisik, dan mikroskopis urin. Dilakukan menggunakan strip kimia, autoanalyzer, dan mikroskop untuk mendeteksi infeksi, gangguan metabolik, atau kelainan ginjal.
Urine CultureProsedur untuk identifikasi bakteri dalam urin menggunakan media kultur, inkubasi, dan uji lanjutan. Digunakan untuk diagnosis infeksi saluran kemih (ISK), termasuk uji resistensi antibiotik.
UV SpectrophotometerInstrumen analisis yang menggunakan gelombang ultraviolet untuk mengukur konsentrasi asam nukleat, protein, dan senyawa organik. Pengukuran OD260/280 menjadi standar evaluasi kemurnian DNA/RNA.
Vaccine Refrigerator (Kulkas Vaksin)Perangkat penyimpanan bersuhu terkendali (2–8°C) yang dirancang khusus untuk menjaga stabilitas vaksin dan produk biologis. Dilengkapi sistem alarm suhu dan pencatat data otomatis.
Vaccine Stability TestingProses pengujian untuk memastikan vaksin tetap aktif dalam kondisi penyimpanan yang berbeda. Melibatkan uji suhu, kelembapan, dan waktu penyimpanan.
VacutainerTabung vakum steril yang digunakan untuk pengambilan sampel darah. Dilengkapi aditif sesuai jenis pemeriksaan seperti EDTA, heparin, atau serum separator gel.
Vacuum PumpAlat untuk menciptakan tekanan negatif (vakum) dalam proses filtrasi, evaporasi, atau kultur sel tertutup.
Validation (Validasi)Proses untuk memastikan bahwa metode, alat, atau sistem laboratorium bekerja sesuai tujuan dan menghasilkan data yang akurat serta konsisten. Validasi mencakup parameter seperti akurasi, presisi, linearitas, batas deteksi, dan reproducibility.
Validation ReportDokumen resmi hasil proses validasi yang mencatat prosedur, hasil pengujian, dan kesimpulan apakah sistem memenuhi kriteria kinerja.
Viable CountPenghitungan jumlah mikroorganisme hidup dalam sampel menggunakan teknik kultur dan pengenceran seri.
Viral Transport Medium (VTM)Media cair steril yang mempertahankan integritas virus pada swab atau spesimen selama transportasi ke laboratorium. Biasanya mengandung buffer, protein stabilizer, dan antibiotik ringan.
VirologyCabang ilmu mikrobiologi yang mempelajari virus dan infeksi virus. Termasuk isolasi, identifikasi, dan analisis molekuler patogen virus menggunakan PCR, ELISA, atau sequencing.
ViscometerInstrumen untuk mengukur viskositas (kekentalan) cairan. Digunakan dalam laboratorium kimia, farmasi, dan pengendalian mutu reagen agar konsistensi tetap stabil
Volumetric AccuracyKemampuan alat ukur seperti pipet atau dispenser untuk mengeluarkan volume cairan sesuai dengan nilai yang diatur. Diperlukan kalibrasi rutin untuk memastikan presisi hasil analisis.
Volumetric FlaskLabware berbentuk labu dengan leher sempit dan tanda ukur tetap untuk menyiapkan larutan dengan volume presisi.
Vortex MixerPerangkat untuk mencampur cairan dalam tabung kecil (mikrotube) menggunakan gerakan melingkar cepat.
Wash BufferBuffer yang digunakan untuk mencuci pelat ELISA, membran blot, atau permukaan mikrotube selama proses analisis untuk menghilangkan sisa reagen nonspesifik tanpa mengganggu hasil akhir.
Washing StationUnit otomatis dalam analyzer atau sistem ELISA yang mencuci cuvette, plate, atau probe secara presisi untuk menghindari carryover antar sampel.
Waste Disposal (Pembuangan Limbah)Prosedur pengelolaan limbah laboratorium termasuk bahan biologis, kimia, dan plastik untuk mencegah kontaminasi dan pencemaran lingkungan.
Water BathPeralatan laboratorium yang menjaga suhu air pada tingkat tertentu untuk inkubasi sampel atau reaksi kimia yang memerlukan suhu stabil. Digunakan dalam biologi molekuler, mikrobiologi, dan kimia klinik.
Water Quality TestingPengujian kualitas air untuk memastikan tidak ada kontaminan kimia, logam berat, atau mikroba yang dapat memengaruhi eksperimen.
Wavelength (Panjang Gelombang)Jarak antara dua puncak gelombang cahaya yang menentukan warna atau energi cahaya dalam spektrofotometri. Setiap zat menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, digunakan sebagai dasar identifikasi kimia.
WBC (White Blood Cell / Sel Darah Putih)Sel imun yang berperan melawan infeksi. Dalam laboratorium hematologi, WBC dihitung dengan analyzer otomatis untuk menilai status imun dan infeksi.
Western BlotMetode analisis protein yang memisahkan molekul berdasarkan ukuran melalui elektroforesis, kemudian mentransfernya ke membran dan mendeteksi dengan antibodi spesifik.
Wet ChemistryCabang kimia analitik tradisional yang melibatkan reaksi cairan manual seperti titrasi, pengendapan, dan kolorimetri. Meskipun banyak digantikan otomasi, metode ini tetap digunakan dalam QC dan pendidikan laboratorium.
Workflow (Alur Kerja Laboratorium)Rangkaian langkah operasional yang mengatur aliran sampel, analisis, dan pelaporan hasil. Workflow yang efisien meminimalkan kesalahan, mempercepat TAT, dan meningkatkan produktivitas laboratorium.
Working SolutionLarutan yang sudah diencerkan atau disiapkan dari stok konsentrat dan siap digunakan dalam eksperimen atau pengujian. Kualitas working solution memengaruhi konsistensi hasil.
WorkstationMeja atau sistem kerja modular yang dirancang khusus untuk proses tertentu di laboratorium, seperti pipetting, PCR preparation, atau data analysis. Beberapa workstation otomatis dilengkapi robotik dan sistem filtrasi udara HEPA.
X-axis (Sumbu X)Sumbu horizontal pada grafik atau hasil pengukuran laboratorium yang merepresentasikan variabel independen seperti waktu, panjang gelombang, atau konsentrasi.
X-linked Gene (Gen Tertaut X)Gen yang terletak pada kromosom X. Mutasi pada gen ini dapat menyebabkan penyakit genetik yang diturunkan, seperti hemofilia atau distrofi otot Duchenne.
X-ray (Sinar-X)Gelombang elektromagnetik berenergi tinggi yang digunakan untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh atau material tanpa perlu melakukan pembedahan. Dalam laboratorium, sinar-X juga digunakan untuk analisis struktur kristal dan kualitas bahan.
XenobiologyCabang bioteknologi yang mempelajari bentuk kehidupan buatan dengan sistem genetik atau biokimia yang dimodifikasi.
XenobioticZat asing bagi tubuh atau sistem biologis, seperti obat-obatan sintetis atau bahan kimia lingkungan. Analisis xenobiotik penting untuk toksikologi dan farmakokinetik.
XenograftTransplantasi jaringan atau organ dari satu spesies ke spesies lain, seperti jaringan hewan ke manusia. Dalam penelitian, xenograft digunakan untuk model uji tumor pada hewan.
Xenon LampSumber cahaya berintensitas tinggi yang menghasilkan spektrum luas dari UV hingga IR. Digunakan dalam spektrofotometer, mikroskop fluoresensi, dan alat analitik optik lainnya.
XRD (X-ray Diffraction)Teknik analisis struktur kristal padatan dengan cara memancarkan sinar-X ke sampel dan menganalisis pola difraksinya. Banyak digunakan di bidang farmasi, kimia, dan material science.
XRF (X-ray Fluorescence)Metode analisis unsur tanpa destruksi (non-destructive) yang mengukur emisi sinar-X sekunder dari sampel.
XyleneCairan pelarut organik yang digunakan terutama dalam histologi untuk membersihkan, menghilangkan parafin, dan menyiapkan preparat jaringan sebelum pewarnaan mikroskopik.
XyloseGula pentosa yang digunakan sebagai substrat dalam uji biokimia untuk identifikasi bakteri, terutama dalam pengujian fermentasi karbohidrat.
Y-Chromosome (Kromosom Y)Salah satu kromosom seks yang menentukan jenis kelamin laki-laki. Analisis kromosom Y digunakan dalam uji paternitas, penelitian genetika, dan identifikasi forensik.
Yeast (Ragi)Mikroorganisme eukariotik bersel tunggal dari kelompok jamur yang berperan penting dalam fermentasi dan bioteknologi. Dalam laboratorium, yeast digunakan sebagai model organisme untuk studi genetika, metabolisme, dan ekspresi protein rekombinan.
Yeast Artificial Chromosome (YAC)Vektor DNA besar berbasis yeast yang digunakan untuk kloning fragmen DNA berukuran besar (hingga >1 Mb).
Yeast ExtractProduk hasil lisis sel yeast yang kaya akan asam amino, vitamin, dan mineral. Digunakan sebagai komponen nutrisi dalam media kultur mikroba dan sel.
Yeast Two-Hybrid (Y2H) SystemMetode molekuler untuk mempelajari interaksi antar protein menggunakan sel yeast sebagai sistem ekspresi.
Yellow Fever TestTes serologi atau molekuler yang digunakan untuk mendeteksi antibodi atau antigen virus demam kuning (Yellow Fever). Umumnya dilakukan dengan metode ELISA atau PCR untuk tujuan epidemiologi dan klinik.
YersiniaGenus bakteri gram-negatif yang mencakup patogen seperti Yersinia pestis (penyebab pes), Y. enterocolitica, dan Y. pseudotuberculosis.
YersiniosisInfeksi yang disebabkan oleh Yersinia enterocolitica, biasanya menyerang saluran pencernaan manusia. Diagnosis dilakukan melalui kultur mikrobiologi atau uji PCR.
Yield (Hasil)Jumlah atau volume produk yang dihasilkan dari suatu proses laboratorium, seperti isolasi DNA, sintesis protein, atau reaksi kimia. Yield tinggi menandakan efisiensi metode dan kualitas reagen yang baik.
Yolk Sac (Kantung Kuning Telur)Struktur embrionik pada hewan vertebrata yang berfungsi sebagai sumber nutrisi awal bagi embrio. Dalam penelitian biomedis, jaringan ini digunakan untuk kultur sel dan pengujian toksisitas embrio.
Yttrium (Y)Unsur logam langka yang digunakan dalam pembuatan fosfor, laser medis, dan beberapa reagen kimia. Dalam konteks laboratorium, senyawa yttrium dapat digunakan sebagai standar kalibrasi instrumen spektroskopi.
Z-stack (Microscopy)Serangkaian gambar mikroskopik yang diambil pada kedalaman fokus berbeda, kemudian digabungkan menjadi gambar 3D.
Zero CalibrationProses penyesuaian alat ukur untuk memastikan bahwa pembacaan awal (nol) sesuai dengan nilai dasar sebenarnya sebelum digunakan.
Zero Cross ContaminationPrinsip desain alat atau area kerja laboratorium yang mencegah kontaminasi silang antar sampel.
Zeta PotentialPotensial listrik yang terdapat di permukaan partikel dalam suspensi cair. Nilai ini menentukan stabilitas dispersi partikel, semakin besar nilai absolutnya, semakin stabil suspensinya.
Zinc Finger ProteinProtein yang mengandung struktur “zinc finger” untuk mengikat DNA dan mengatur ekspresi gen.
Zinc Oxide (ZnO)Senyawa kimia anorganik dengan sifat antimikroba dan fotokatalitik. Sering digunakan dalam formulasi media, bahan uji, serta pelapis antibakteri pada peralatan laboratorium.
Zinc TestUji laboratorium untuk mengukur kadar seng (Zn) dalam darah, serum, atau urin. Seng merupakan unsur penting untuk fungsi enzim dan sistem imun.
Zone of InhibitionArea bening di sekitar disk antibiotik pada uji Kirby-Bauer yang menunjukkan daya hambat antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri.
ZoonosisPenyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung, makanan, air, atau vektor. Contohnya: rabies, leptospirosis, dan brucellosis.
Zoonotic PathogenMikroorganisme penyebab penyakit zoonosis seperti virus, bakteri, atau parasit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Zygote (Zigot)Sel hasil pembuahan antara gamet jantan dan betina yang menjadi tahap awal perkembangan organisme baru.
ZymaseKompleks enzim dalam yeast yang mengkatalisis fermentasi glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida.
ZymogenEnzim tidak aktif (proenzim) yang diaktifkan melalui perubahan struktur kimia, biasanya dengan pemotongan rantai peptida. Contohnya: pepsinogen menjadi pepsin.
ZymographyTeknik elektroforesis berbasis gel yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas enzim (misalnya protease atau gelatinase) dalam sampel biologis.